Penabekasi.id - Bekasi lagi-lagi dihadapkan pada persoalan klasik tapi krusial yaitu kekurangan guru. Bukan satu dua orang, tapi lebih dari 2.600 tenaga pengajar yang dibutuhkan. Ini bukan sekadar "kekurangan SDM", ini darurat pendidikan.
Ahmad Athorid selaku Wasekbid PTKP HMI Komisaiat Insan Cita menyoroti hal ini karena Pendidikan Pemerintah Kota Bekasi langsung menjalin MoU dengan Universitas Negeri Jakarta untuk satu tahun untuk mendatangkan mahasiswa magang sebagai tenaga pengajar.
"Saya Selaku warga kota Bekasi dan kuliah di prodi pendidikan di kampus bekasi (Al-Marhalah Al-'Ulya) secara pribadi sangat heran ketika mendapatkan kabar pemerintah Kota Bekasi menjalin kerjasama dengan Universitas Negri Jakarta (UNJ) menurut saya itu bukan menjadi salah satu solusi." Ungkapnya
![]() |
Ahmad Athorid saat mengajar |
Ahmad Athorid juga menjelaskan bahwa yakin kampus-kampus di kota bekasi sangat mampu untuk bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam dunia pendidikan, apalagi di kampus kota bekasi ada 5 kampus yang mempunyai prodi pendidikan ( Unisma, Bhayangkara, Bani Saleh, Asyafiiyyah & Marhalah Al ulya).
Lalu apa usulan sistem MOU selama satu tahun dengan Unirvesitas Negeri Jakarta, suatu jalan alternatif dari pemerintah untuk menambal krisis 2.600 tenaga pengajar di Kota Bekasi?
"Secara pribadi sangat kecewa kalau pemerintah kota bekasi lebih percaya dengan universitas di luar kota Bekasi,berarti pemerintah kota bekasi tidak peracaya dengan kualitas dan kuantitas kampus-kampus yang memiliki jurusan pendidikan di Kota Bekasi." Ahmad Athorid dengan tegasnya
(nik)
0 Komentar