Penabekasi.id - Bekasi - Banyak cara untuk meraup keuntungan bahkan bukan hanya dilakukan oleh pedagang maupun pembisnis. Namun kali ini dunia pendidikan pun tidak mau kalah ketinggalan.
Seperti halnya yang di lakukan SMPN 1 Kota Bekasi. kegiatan Outing Class yang dilakukan pada 15 Oktober 2019 lalu diduga jadi ajang komersial.
Pasalnya, dari 360 jumlah anak didik kelas 8 SMPN 1 Kota Bekasi dipungut biaya untuk kegiatan itu sebesar Rp 595 ribu per siswa, Outing Class tujuan Bandung menggunakan kendaraan sebanyak 9 Bis.
Bila dari jumlah siswa yang ikut Outing Class sebanyak 360 X 595 ribu = maka uang yang sejumlah Rp 214 juta. Sementara uang tersebut digunakan diantaranya untuk sewa bis 9 unit tujuan Bandung, makan dan snack juga tiket masuk tempat wisata.
Andai diglobalkan pengeluaran untuk rombongan satu Bis Rp10 juta maka hanya 90 juta uang yang terpakai perhitungan dari total Rp 214 juta, maka ada sisa Rp 124 juta sungguh nilai yang fantastis.
Pertanyaannya, dialokasikan atau digunakan untuk apa kelebihan uang biaya kegiatan tersebut. apakah untuk kepentingan sekolah, atau memperkaya diri oknum, tentu kegiatan ini dituntut pertanggungjawaban, karena membawa-bawa program pendidikan yaitu outing class. Jangan sampai kelebihan anggaran dianggap sebuah keuntungan bisnis yang kemudian menjadi bancakan.
Dikonfirmasi, Anita, karyawan travel mengatakan biaya kegiatan itu sebesar Rp 595 ribu per siswa dan dipotong Rp100 ribu untuk cas back."Makanya dibayar ke kami sebesar Rp495 oleh pihak sekolah. Tapi Saya gak tau yang bayar, apa komite atau panitia."kata dia terpisah.
Bahkan, Anita juga mengakui bahwa saat bertugas pihaknya juga tidak diberikan perjanjian (MoU) oleh pihak sekolah
Ditemui Karman, Kaur TU SMPN 1 Kota Bekasi tidak mau memberikan keterangan terkait pungutan outing class tersebut ketika dikonfirmasi."Ke ibu aja bang, soal itu saya tidak tahu. Semuanya ada di Komite"katanya Senin, (23/12/2019).